ruangan membeku
dadaku penuh
gerimis patah di apapun
jingga berguling membuka pintu
pulang dan merawat punggung perjalanan
adalah keadaan ketika
aku begitu sangat ingin terlengkapi
perlahan,
segala nampak bernuansa
gugur kasmaran
ada jatuh hujan di luar gedung
Diposting oleh: andri K wahab - Kamis, 29 Januari 2015
ada jatuh hujan di luar gedung
melarikan banyak kenangan mengenang ke entah jalan
seperti perihal sepotong kecupan kemarin yang tak merampung
belaka memilih sudut memanjang di suatu sore
di mana hangat meneguk kopi kerap bertukar cangkir
dan ruangan kembali menutup tirai bibir itu
waktu,
barangkali berupa hebat yang gelisah
menjalar dingin meniru keadaan mereka yang kini lebat di luar
menembus menusuk mengundang demam pun begitu
hingga berkeadaan melukis ramai pasar
aku semakin ingin menemukan
sunyi mesra di judul apapun
melarikan banyak kenangan mengenang ke entah jalan
seperti perihal sepotong kecupan kemarin yang tak merampung
belaka memilih sudut memanjang di suatu sore
di mana hangat meneguk kopi kerap bertukar cangkir
dan ruangan kembali menutup tirai bibir itu
waktu,
barangkali berupa hebat yang gelisah
menjalar dingin meniru keadaan mereka yang kini lebat di luar
menembus menusuk mengundang demam pun begitu
hingga berkeadaan melukis ramai pasar
aku semakin ingin menemukan
sunyi mesra di judul apapun
selepas petang
Diposting oleh: andri K wahab - Kamis, 22 Januari 2015
sudah sekian tak terhitung
hari begitu sepakat menumpuk sesak
dalam cuaca dada itu kesal menebal
menjadi milik jalan-jalan yang tak menolong ketika
senyumku hijau rindang di pepohonan
pecah bercahaya lampu pinggiran kotamu selepas petang
dalam keadaan serba pelik
jarak menjadi fasih
alasan belaka dirimu untuk memejam
memanggil pulang erat pelukan tiba-tiba
yang kutinggal pada pernah
menjadi unggun api di tubuh itu
hari begitu sepakat menumpuk sesak
dalam cuaca dada itu kesal menebal
menjadi milik jalan-jalan yang tak menolong ketika
senyumku hijau rindang di pepohonan
pecah bercahaya lampu pinggiran kotamu selepas petang
dalam keadaan serba pelik
jarak menjadi fasih
alasan belaka dirimu untuk memejam
memanggil pulang erat pelukan tiba-tiba
yang kutinggal pada pernah
menjadi unggun api di tubuh itu
Langganan:
Postingan (Atom)